Empat Puluh Dua

1631 Words

Rasanya seperti sudah lama sekali Hiro tidak pulang ke rumahnya di Indonesia. Para pelayan menyambut kedatangan Hiro pun demikian juga dengan Kakek juga Bibik Mae. Betapa mereka sangat merindukan pria itu. Datang ke Indonesia tentu tidak sendiri melainkan bersama Akira yang menemani. "Hiro! Kau datang." Rasa haru dari wajah kakek mendapati cucunya kembali pulang ke rumah setelah sekian lama berjuang bertaruh nyawa demi kesembuhan. "Kakek!" Keduanya saling berpelukan. Siapa saja yang melihat, ikut terharu dibuatnya. Ketika pelukan mereka terurai, ekor mata Hiro memindai satu per satu orang yang sedang menyambutnya. Sudut bibir Hiro melengkungkan senyuman karena tatapan matanya bertubrukan dengan Hans yang juga tersenyum sangat lebar melihat atasannya dapat kembali lagi ke Indonesia. "Ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD