Atala menatap nanar ke depan, tepatnya ke arah sang ayah yang tengah duduk tak berdaya bersandar di tembok yang berada di dalam tahanan. Tubuhnya langsung merosot ke bawah, berlutut di depan ayahnya yang tengah di tahan, air matanya langsung menetes dengan sangat deras. Mendengar suara Isak tangis yang sudah tak lagi asing di gendang telinganya, Anton yang awalnya menutup ke dua matanya sembari menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya mulai membuka netranya. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah putri kesayangannya tengah berada di luar tahanan sembari menangis sendu. "Atala," rintih Anton sangat pelan yang terdengar seperti sebuah bisikan, untuk berbicara saja rasanya ia tidak sanggup. Jimmy datang, membuka kunci tahanan lalu membiarkan pintu besi tersebut terbuka. Ingin rasanya Anton