26. Menyedihkan

1441 Words

Saat ini Yuna juga Revan tengah duduk di sofa ruang tamu. Mereka duduk berhadapan dibatasi meja kaca berbentuk persegi. Sejak beberapa menit yang lalu, Yuna tak berhenti memghela nafas berat. Ia duduk dengan sedikit gugup dimana kedua tangannya berada di atas pangkuan dan terkepal. Ia menunduk tak berani menatap Revan tepat pada kedua netra kelamnya yang tak berhenti seakan menelanjanginya. Sementara Revan duduk dengan tenang dimana ia bersedekap d**a dan memang tak berhenti menatap Yuna. "Apa kau tahu semuanya?" tanya Yuna tanpa menegakkan kepala. "Hn," jawab Revan hanya dengan deheman. "Apa kau memata-mataiku?" Dengan sedikit lebih berani Yuna menegakkan kepala menatap Revan menuntut jawaban. "Lebih tepatnya mengawasi," jawab Revan tanpa ekspresi yang berarti. Yuna tak terkejut lag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD