22. Sulit Untuk Bersamanya

1639 Words

Yuna merasa gusar, namun bagaimana lagi? Ia tak bisa melarang Deon untuk tidak menemui Kania. Sejak turun dari mobil, tubuhnya sudah berkeringat dingin. Ia khawatir para tetangga melihatnya dan akan kembali membuat ulah. Namun ia juga tak bisa mengatakannya langsung pada Deon atau melarangnya menemui Kania. Lagipula Deon sudah sangat baik padanya. "Jadi, selama ini kau dan Kania tinggal di sini?" tanya Deon membuka suara. Sejak turun dari mobil, Yuna sama sekali tak mengatakan sepatah kata pun. "Uum. Hanya rumah sederhana ini yang bisa kukontrak," jawab Yuna dengan mengangguk kecil. Mungkin ia masih bisa memberikan tempat tinggal yang lebih baik, tapi ia juga memikirkan masa depan Kania dan harus menabung. "Setidaknya, ini hasil kerja kerasmu. Kau selalu membuatku kagum," pungkas Deon d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD