19. Jawaban yang Tak Diharapkan

1714 Words

Sudah pasti, aku menolak. Namun, penolakanku membuat masalah besar. Bunda tiba-tiba menangis dan sesak napas. Sudah begitu, beliau masih menolak dibawa ke rumah sakit. Bahkan setelah dibujuk berulang kali, tetap tidak mempan. Setelah Bunda agak tenang dan terlelap, aku pamit keluar. Aku butuh mendinginkan pikiran. Aku naik menuju lantai teratas hotel ini. Dan ya, kini aku sudah duduk di rooftop sendirian. Air mataku sudah mulai menetes sejak beberapa detik yang lalu. Aku menangis karena marah dengan keadaan. Kenapa aku harus mengalami semua ini? Aku sayang Bunda, tetapi aku juga sayang diriku sendiri. Aku tidak bisa menikah dengan cara seperti ini. Ini sangat tidak adil untukku. Apa dengan menolak dijodohkan dengan Mas Kian, maka aku adalah anak yang durhaka? Kenapa aku harus dihadapka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD