Kian’s POV Aku telah berbohong. Aku telah mengingkari kalimatku sendiri. Aku memang merasa bersalah, tetapi sama sekali tidak menyesal. Jika nanti Nafi marah, aku akan meminta maaf berulang kali sampai dia mau memaafkanku. Di sini bukan maksud aku meremehkan maaf darinya. Aku hanya yakin seribu persen kalau apa yang kulakukan pagi ini bukan sesuatu yang fatal. Yang ada, aku justru sedang menebus beberapa kesalahan yang kulakukan semalam. Sungguh! Sejak tadi tak bosan-bosannya aku menatap Nafi yang masih terlelap di depanku. Aku terus tersenyum seperti orang bodoh. Sedikit-sedikit bibirku mengembang, sedikit-sedikit kuluman senyumku terbit, sedikit-sedikit gigiku terlihat. Lama-lama aku juga seperti orang gila! Tolong maklumi saja. Bagaimanapun, aku harus menunggu nyaris satu tahun unt