Saat mobil dinas Permana melaju meninggalkan kota, suasana di dalam terasa tenang. Andi duduk di sebelahnya, sesekali mengecek laporan di laptop, sementara sopir fokus pada jalanan. Tim pengamanan mengikuti mereka dari belakang dengan mobil lain, memastikan perjalanan berjalan lancar. Namun, di tempat lain, seseorang sedang menyusun rencana jahat. Satria, yang selama ini menyimpan dendam pada Permana, duduk di ruangannya dengan senyum penuh tipu muslihat. Ia sudah menyiapkan skenario yang akan membuat perjalanan Permana tidak berjalan mulus. "Pastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Aku ingin melihat bagaimana dia menghadapi ini," kata Satria kepada anak buahnya yang berdiri di seberangnya. "Jangan khawatir, Pak. Kami sudah menempatkan orang di titik yang sudah disepakati. Begitu mob