Bab 18 Ketemu Singa

1037 Words

Minggu siang, Yogyakarta terasa panas, tapi keringat di telapak tangan Naya bukan karena cuaca. Ia berdiri di depan pagar hitam rumah Anita, rumah besar bercat krem yang terasa terlalu mewah untuk disambangi dengan hati berdebar seperti ini. Leo sengaja tidak ikut masuk dulu. “Mama mau ketemu kamu sendiri dulu, Nay. Aku tunggu di kafe depan. Kamu pasti bisa,” katanya tadi, seolah ujian ini sekadar formalitas. Naya menarik napas dalam. Naik gunung sendirian kemarin aja berani, masa kalah sama satu ibu Cancer? Sagittarius pantang mundur. Naya berusaha meyakinkan diri. Dengan langkah hati-hati, ia menekan bel. Pintu dibuka. Naya kira Anita atau pelayan judes yang akan membuka, ternyata bukan. Livia, adik Leo, yang cantik dan elegan dengan kemeja putih dan celana kain membukakan pint

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD