Bab 27

509 Words

"Nar, kayaknya aku mulai nyaman sama kamu. Bisa enggak kita sering-sering begini?" tanya Mario yang masih memeluk tubuh telanjang Kinara. "Sering-sering?" "Iya." Mario menyusuri tengkuk dan telinga Kinara. "Memangnya enggak takut kena gerebek?" "Main yang cantik dong!" ujar Mario meyakinkan. Kinara tak paham dengan dunia yang sedang dijalaninya kini. Akan tetapi, ia menikmati hal itu sebagai pengalaman. Seru dan mendebarkan. Kinara tak tahu akan sampai kapan ia seperti ini. Yang jelas, kehadiran Mario sangat membuatnya bersemangat. Hari-harinya pun terasa hangat. "Memangnya dulu enggak main cantik?" Teringat dulu, Mario pernah dilabrak oleh Neriti di kantornya. Hampir saja kariernya hancur. Akan tetapi, ia tak ingin berhenti. "Ribka itu bapernya tingkat dewa, Nar." "T

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD