Bab 19

1101 Words

Entah apa yang terjadi dengan Kinara sehingga tetap berada di apartemen itu, meski Sabrina dan Mario sedang dilanda gelora. Gadis itu malah membuat teh hijau yang tersedia di sana. Menyeduhnya, menembahkan sedikit gula sebagai pemanis. Entah mengapa Kinara merasa sedang butuh asupan manis. "Nar, lo di sini. Kirain udah pulang. Sorry." "Maaf, Mbak. Ini udah terlalu larut, nggak enak kalau saya pulang jam segini." Kinara menyeruput tehnya. "Ini apartemen sewaan Mario buat bawa gadis-gadisnya bersenang-senang." "Berapa banyak yang udah pernah ke sini?" Sabrina tertawa. Tentu saja gadis itu tak tahu jumlah pastinya. Yang jelas sudah puluhan atau setidaknya belasan pramugari. Sabrina memang pernah bisik-bisik ke Kinara waktu di Manado, mewanti-wanti untuk jaga jarak aman dengan Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD