BAB 18

1070 Words

Merasa hari sudah siang, aku panik dan segera pergi ke kamar mandi, kak Rama sudah tidak ada mungkin juga sudah berangkat kerja, tapi apapun yang terjadi, sangat tidak pantas jika suami berangkat kerja sementara istri masih enak-enakan di ranjang. "Duh ... kenapa kesiangan, sih?! Kak Rama sarapan apa?! Putriku bagaimana?! Apa mereka sudah makan?!" gumamku tidak sabar. "Anna, kau kenapa, Sayang?!" tanya kak Rama, mengagetkan aku dari belakang. "Eh! Kau belum berangkat kerja, Kak?! Tenanglah! Aku akan memasakkan sarapan pagi untukmu," ucapku buru-buru menyabuni tubuhku. Kak Rama yang menatapku bukannya siap-siap malah mendekatiku ke arah pancuran air. "Eh! Keluarlah! Aku sebentar lagi selesai," ucapku malu menatap matanya. Susah-susah aku bersikap biasa tapi malah sebaliknya kak Rama men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD