Menghitung setiap detik yang berlalu sementara waktuku berada di rumah ini bersama Alden tinggal sebentar lagi membuatku memberanikan diri untuk mengajak Alden menonton film. Acara menonton kami sebelumnya sangat menyenangkan setidaknya aku akan menjadikan momen menonton ini sebagai kenangan yang nantinya bisa membuatku tersenyum ketika mengingatnya. “Yang mana Filmnya?” Dia bertanya sambil memencet tombol remot melihat-lihat film yang tersedia. “Yang paling ujung.” Jawabku menunjuk ke arah televisi. Setelah itu Alden mulai memainkan filmnya. “Kenapa bukan film horor?” Tanyanya tanpa menoleh. “Kan kamu takut.” Jawabku jujur dan dia kemudian menoleh ke arahku tampak tidak terima membuatku tersenyum geli mengingat seberapa memalukannya Alden ketika menonton film horor. “Siapa yang bila