71. Menuju Puncak

2043 Words

“Akhirnya, selesai juga.” Aku mengembuskan napas lega setelah semua berkas wisuda sudah kuurus tuntas. Aku hanya tinggal berangkat ke kampus H-1 untuk geladi bersih, lalu lanjut hari-H. Mas Dhika sudah otw sejak lima belas menitan yang lalu. Harusnya dia cepat sampai karena sebelumnya dia sedang berada di cabang satu. Aku harus segera turun dan menunggunya di loby. Kebetulan, TU fakultasku ada di lantai dua. Tepat ketika aku baru tiba di lantai satu, aku sudah harus berhenti karena melihat Mas Dhika sedang ngobrol dengan Pak Arman. Dia kapan datang? Aku sengaja bersembunyi untuk mendengar percakapan mereka. Jujur, ingat Pak Arman jadi ingat anak beliau yang ingin dijodohkan dengan Mas Dhika. Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena saat itu aku dan Mas Dhika malah renggang. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD