30. Ambruk

1725 Words

“Udah mau ke kampus lo, Dek?” tegur Martin saat melihat adiknya keluar dari kamar dalam keadaan sudah berpakaian rapi dan siap dengan tasnya. “Iya, Mas.” “Enggak makan dulu?” Mia menggeleng lesu. “Nanti aja.” Martin yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghadang langkah adiknya.  “Lo belum makan dari kemarin siang, Dek. Makanlah. Kalo gini terus lo bisa sakit,” ujar Martin khawatir.  “Nanti gue makan di kampus aja,” tolak Mia. “Lo kuliah sampe jam berapa hari ini?” “Kuliah sih cuma sampe siang, tapi abis itu gue mau lanjut bikin tugas bareng.” “Oke.” Diam-diam Martin mengembuskan napas khawatir. “Yang penting lo harus makan. Ngerti?” “Iya, Mas.” “Mau gue anter ke kampus?” “Ck!” Mia berdecak kaget. “Enggak usah berlebihan gitu ah, Mas! Gue bisa kali ke kampus sendiri. Tin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD