64. Mendung

1859 Words

Erlan menatap gumpalan awan di langit dengan perasaan campur aduk. Langit mendung seakan mengerti suasana hatinya. Udara terasa dingin karena angin berhembus lumayan kencang. Pertanda akan turun hujan. Di tangannya sudah ada bunga tulip yang amat cantik. Itu merupakan bunga kesukaan Kiara. Setiap Erlan menatap bunga tulip maka Erlan secara otomatis akan mengingat gadis itu. Rasa rindu yang membuncah di d**a, tetapi ia tidak bisa menggapai gadis yang dirindukannya. Hanya kenangan yang kini tersimpan dalam ingatan. Menyesakkan memang. Oleh sebab itu Erlan memutuskan untuk mendatangi makam Kiara. Berharap sedikit mengobati rasa rindunya. Setelah berhasil tiba di depan gundukan tanah dengan nisan bertuliskan nama Kiara, Erlan berjongkok. Tangannya mengelus nisan tersebut. Ia taruh bunga di at

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD