Ratzel membalik posisi tidurnya, berkali-kali dia menengok ponselnya. Setelah panggilannya di tolak oleh Caroline tadi, dia mencoba menghubunginya tapi ponsel gadis itu tidak diaktifkan.
"Kau ini kenapa?" Tanya Ratzel satu-satunya difikirannya adalah bagaimana cara menghubungi gadis itu.
Tiba-tiba sebuah ide brilian melintas di otaknya.
"Bodoh." Cacinya pada dirinya sendiri.
Dia menghubungi seorang pengawal kepercayaannya, kenapa dia baru memikirkan hal ini.
"Kau, aku tugaskan untuk mengawasi Caroline. Dan, beritahu semua kegiatannya pada ku!" Perintah Ratzel.
Suara sorak gembira memenuhi jalan, dan itu semakin keras saat Caroline turun dari mobilnya. Siang ini dia menghadiri bazar amal yang diadakan di alun-alun kota. Dia tidak sendirian, karena Erick dan Estelle ikut menemaninya.
