Caroline membenarkan kacamatanya, dia berjalan lebar-lebar setelah kabur dari Ratzel. Ponselnya berdering membuatnya harus mengangkat panggilan itu yang syukurnya dari Theo bukan dari Ratzel. "Hallo." Sambut Caroline. "Hey kau terengah, kau baik-baik saja?" Tanya Theo. "Ah tidak, aku tidak apa-apa. Ada apa?" Tanya Caroline. "Syukurlah, aku akan terbang ke Milan lima menit lagi." Caroline mengangguk, tapi dia meruntuki dirinya yang bodoh. Percuma dia mengangguk Theo tidak melihatnya. Tapi dia melihat pria itu. Tunggu, Theo? Di Jepang? Caroline tidak sengaja melihat pria itu, dia duduk di samping jendala sebuah kedai teh. Ditangannya mengenggam telfon. "Sayang kau disana?" Tanya Theo. Caroline langsung memutuskan panggilannya, beruntung dia bertemu Theo itu artinya dia bisa pulang