Rumah utama keluarga Lycus selalu tampak tenang dari hari ke hari. Tidak pernah ada suara berisik, teriakan, atau kegaduhan. Semua orang menjalankan tugasnya dengan tenang, sementara dinding-dinding megah rumah itu menyimpan keheningan yang menenangkan. Di ruang keluarga, Helena terlihat duduk dengan tenang, menikmati secangkir teh hangat yang mengeluarkan uap. Lalu di depannya, Nenek Elizabeth asyik merajut syal, tangan tuanya bergerak lincah, menciptakan pola yang rumit dengan benang berwarna cerah. Kebisingan jarum yang bersentuhan dengan benang menjadi satu-satunya suara yang memecah keheningan, sebelum akhirnya derap langkah kaki Kaizen menyatu diantaranya. Tanpa basa-basi, dia bicara di depan kedua wanita itu. “Aku … akan segera menikah!” ucapnya lantang tanpa ragu. Shock! Hel