Bab 86

1546 Words

Pamela Demario duduk di kursi penumpang depan, wajahnya merah padam menahan amarah. Tangannya mengepal erat di pangkuannya, sementara tatapannya lurus ke depan, namun pandangan itu terlihat kosong, seolah terpusat pada sesuatu yang jauh dari jalanan yang dilalui. Mobil meluncur mulus di jalan kota, namun suasana di dalam kendaraan itu terasa tegang dan gelap. "Dasar bandot tua!" Pamela menggerutu keras, menghentakkan kakinya dengan frustrasi. “Berani-beraninya dia menolak aku! Aku sudah merendahkan diri datang ke kantornya, dan dia hanya… menolak begitu saja! Dia pikir dia siapa?!” Devan yang duduk di belakang kemudi, diam-diam menarik napas dalam-dalam, berusaha tetap tenang di tengah kemarahan Pamela yang meledak-ledak. Tangannya kokoh di setir, sementara matanya sesekali melirik Pam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD