“Selamat ya, Gal, Van. Ngomong-ngomong, Tante sempat bingung waktu nerima undangan dari kalian. Soalnya di sana tertulis resepsi pernikahan, bukan anniversary. Tapi setelah lihat kalian hari ini pakai jas dan gaun pengantin sambil tersenyum bahagia, Tante jadi paham. Kalian mau revisi momen, ya? Dulu tuh kelihatan banget canggungnya. Wajar sih, namanya juga dijodohkan. Tapi untungnya cocok dan langgeng sampai sekarang. Nggak berakhir cerai.” “Iya, Tante,” jawab Galindra seadanya, dengan senyum tipis yang terdengar formal. Di sebelahnya, Sharvani hanya diam sambil diam-diam memutar bola mata. Dia memang kurang suka dengan Tante Galindra yang satu ini—cerewet dan sok tahu. Dulu juga sudah sering bertanya macam-macam yang tidak perlu. Untung saja mereka jarang bertemu karena Tante Indri—begi