Ao membuka matanya. Keadaan tetap gelap. Nafasnya terasa berat. Tubuhnya tak dapat bergerak. Ingatannya berkata belum lama ia berada di tempat ini. Tapi rasanya sudah sangat lama. Sangat lama ia tak mampu melihat apapun. Tak mendengar apa pun juga. Tak merasakan apa pun juga. Yang ada dalam benaknya hanya kehilangan. Ia merasa telah mengorbankan sesuatu yang sangat berharga. Tapi ia tak dapat mengingat semua. Ia juga tak tahu dengan pasti siapa dirinya sebenarnya. Seperti tengah melangkah dengan tertatih di jalanan berdebu. Aku kehilangan maknaku. Tiba-tiba ia merasakan tebing pipinya dialiri oleh sesuatu. Ada air yang muncul dari pelupuk matanya. Seperti berusaha membasahi hati Ao yang kini kering kerontang. Menangis? Mengapa aku meneteskan air mata seperti ini? Tanyanya dalam hati. Hat