STEREOTYPE

1001 Words
Erick berusaha menyelesaikan kekhawatiran Shuuya perihal wajibnya penggunaan armband jika ingin berhubungan satu sama lain dengan mendirikan fansclub untuk SHUU. Di fansclub itu para anggota maupun idola mereka wajib menggunakan armband dengan warna sama. Dengan begitu Shuuya bisa memberikan order pada Erick dalam situasi apa pun dan sosok Erick Haires tak harus menghilang. Namun, sayang di tempat lain malah terjadi hal yang sama sekali tidak diharapkan. ... “God Order harus selalu menggunakan arm band dengan suatu warna untuk saling berhubungan dengan dewa kematian yang ditugaskan bersama mereka. Aku juga seperti itu,” pikir anak remaja itu. Ao di apartemennya sibuk mengulang rekaman video dari kantor IQCI. Rekaman yang menunjukkan ucapan orang misterius yang mengaku miliki nama Mazeltov. Dan merupakan salah satu dari “kesatuan” pembunuh besar abad ini: God Order. “Wedding Nehl, bagaimana menurutmu sendiri soal semua ini?” tanya Ao pada pria yang berdiri tegap di belakangnya. “Yah, selama ini aku sudah memata-matai Hashimoto Shuuya. Dan ia tak melakukan tindakan yang mencurigakan selain sebagai siswa SMA dan seorang pemain film yang cukup tenar. Tapi, yang terjadi belakangan ini malah sebaliknya. Tiba-tiba ia menunjukkan keterkaitan dengan ucapan Mazeltov. Lalu, apa yang harus kami lakukan?” tanya Wedding Nehl. “Hmm, kalian harus mengawasi Erick Haires. Menurut Mazeltov, Shinigami bisa menyerupai manusia jika mencabut nyawa manusia yang sisa hidupnya masih berada dalam kisaran angka sembilan puluh sembilan tahun. Itu cukup jarang di masa di mana harapan hdup tiap orang makin pendek ini. Bisa jadi Erick Haires yang kita ketahui selama ini sendiri bukanlah Erick Haires yang sesungguhnya,” jawab Ao. “Tapi, ada kemungkinan yang ia ucapkan bukan yang sebenarnya. Jika benar begitu… berarti usianya paling tidak seratus enam tahun. Padahal di masa seperti ini harapan hidup tiap orang juga tidak sampai tujuh puluh lima tahun,” balas Wedding Nehl. “Aku sudah pertimbangkan soal semua itu. Aku belum bisa menyimpulkan alasan mengapa mereka menyebut dirinya God Order. Tapi, dari perkembangan situasi yang terjadi selama ini. Aku menyimpulkan bahwa manusia yang mengikat kontrak dengan Shinigami memiliki kewenangan untuk menentukan wujud Shinigami mereka selama berada dan menjalani hidup di dunia manusia.” Ao mengeluarkan beberapa jilid laporan yang terdiri dari banyak kertas. “Jika kita lihat berdasarkan hasil pengamatan yang kau terhadap Hashimoto Shuuya. Ia tak memiliki hubungan baik dengan siapa pun kecuali aku. Tapi, mengapa belakangan ini Erick Haires seperti berusaha mendekatinya? Bahkan membuat Shuuya, dirinya, dan penggemar SHUU menggunakan armband yang sama. Ini sangat pantas untuk dicurigai. Masalah usia bisa jadi tidak begitu ada kaitannya saat ini.” “Sungguh berat berat saat harus membayangkan seorang pangeran idola, pemain film terkenal, pengisi suara beberapa karakter anime popular, dan penyanyai seperti dia sampai dicurigai sebagai seorang Rieki Shinmei. Pembunuh gila yang mengatasnamakan Tuhan untuk beri justifikasi atas aksi mereka,” komentar pria itu menunduk dalam seperti tengah berusaha lakukan penghayatan pada persginya sesuatu yang sangat penting bagi banyak orang. Kemanusiaan. Heh, hal macam apa juga sih itu memangnya? Ao membalik tubuh cepat dan menatap wajah sedih Wedding Nehl dengan tatapan lebih tajam.“Tutup mulutmu! Kau pikir aku sendiri mau melakukan hal semacam ini?” tanyanya. "Jangan buat aku merasa makin gamang karena hal yang harus aku lakukan. Tidak perlu juga kau beri aku banyak masukan tidak berguna. Aku tau yang aku lakukan. Adalah yang terbaik untuk semua orang. Untuk dunia yang ingin aku jaga ini. Itu kenapa yang namanya pengorbanan selalu dibutuhkan. Bahkan jika itu sesuatu yang akan sangat menyakitkan. Aku harus terus bertahan." “Iya, iya, iya, aku tahu. Perintah Master sama sekali tidak bisa dibantah. Sekali memutuskan untuk masuk akan susah untuk keluar,” balas pria itu menghapus seluruh sisa kegamangan dari air wajahnya. Ia, sama seperti anak remaja berkeinginan kuat di hadapannya hanya ingin terus lakukan apa yang memang seharusnya dilakukan bahkan jika hal itu sangat menyakitkan dan tak bisa diampuni sekalipun. Ao menggelengkan kepala. Berkata, “Sama sekali tidak. Aku justru lakukan semua ini karena aku yakin kalau Master itu pasti salah. Dia tidak membuat keputusan yang tepat dan sedang lakukan blunder besar yang harus segera disadarkan dari semua hal salah yang ia lakukan. Hashimoto san untuk selamanya bukanlah seorang Rieki Shinmei dan aku meyakini betul hal itu,” yakin Ao, "Begitu juga denganmu, Wedding Nehl. Kau harus punya pikiran sama denganku agar tidak sampai lakukan blunder saat menjalankan pekerjaan," putusnya sepihak. Tak ingin lagi dengar pendapat apa pun dari sang bawahan. Ia ingin semua keputusan memang ia sendiri yang buat. Tidak dapat intervensi pihak lain yang ia yakin hanya akan jadi pengganggu tak diperlukan. “Apa yang baru saja kau ucapkan itu sebenarnya dilanggar 'kan, Chief sama,” balas Wedding Nehl. Tak lakukan apa yang Ao tak inginkan, tapi tak juga lakukan apa yang ia kehendaki. Buat ketegangan percakapan mereka jadi semakin meninggi. Tapi, bagaimanapun juga harus ada penyelesaian untuk semua ini. Tidak terkecuali. Ao menopangkan dagu di atas meja sambil memasang wajah tidak menentu. Sukar sekali ditepat apa yang ia pikirkan sebenarnya.. “Apa menurutmu sendiri Shinigami itu benar-benar ada?” ia bertanya. Wedding Nehl langsung tampak kaget kala mendengar pertanyaan tak terduga Ao. Balik bertanya, “Lho? Bukankah motto kita adalah ‘everything is possible? Semua hal sangat mungkin terjadi di dunia yang semakin gila ini. Bukankah itu juga yang selama ini selalu buat IQCI selangkah lebih maju karena tak pernah menghapus kemungkinan untuk apa pun juga?” “Yaah, kau benar,” balas Ao belum kembali memasang raut wajah semangat. Sesuatu yang selalu ia pertahankan selama ini selama berada di sana. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Semua orang hidup dengan berpegang teguh pada bisnis mereka sendiri-sendiri. “Hahaha. Menurutku kau itu terlalu stereotip, Chief sama,” ucap Wedding Nehl sambil menggerus kepalan tangannya di salah satu bagian batok kepala Ao. “Kau itu kenapa lucu sekali, sih.” “Diam!” balas Ao kesal. Ao terus menatap layar monitornya. Sambil berpikir apa yang sebaiknya ia perbuat untuk dunia yang semakin menyedihkan ini. Kehilangan yang salah. Kematian yang tak seharusnya terjadi. “Apa?”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD