Zivaa mengerang ketika tangan Shaka menyelusup masuk ke balik blusnya, dia masih sadar situasi yang mana mereka berada di dalam mobil di antara kendaraan lain. "Mas, ih!" rengek Zivaa seraya mendorong Shaka. Shaka terkekeh sambil melepaskan pagutannya, namun masih mempertahankan jarak mereka yang hanya beberapa senti. Dibelainya wajah istrinya dengan sayang. "Kalau ada Ibu, jadi enggak main di luar," katanya. Zivaa termangu sejenak, sedetik lalu dia pun memukul d**a Shaka sambil tertawa. "Ya, jangan di luar juga. Ya ampun!" gelaknya malu membayangkan kegiatan bercinta mereka yang kadang menjadi liar. Mereka lalu melihat ke luar jendela, hujan begitu deras seolah ditumpahkan dari langit. Jalanan tambah macet karena air semakin naik hingga belasan senti, pengendara motor dan mobil ber