Jakarta, Indonesia, tiga hari kemudian Mahesa baru saja menutup panggilan telepon dari Adiyaksa yang masih berada di Rotterdam ketika Aric dan Umar masuk ke ruang kerjanya. Aric tampak sangat merasa bersalah lantaran keamanan rumah sakit yang dimiliki dikelolanya masih bisa dibobol pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia nyaris memecat semua petugas keamanan dan perawat yang berjaga malam itu lantaran telah lalai. Namun, Mahesa mencegahnya. Ia masih membutuhkan orang-orang itu untuk memberi kesaksian. Mereka duduk di sofa yang mengelilingi meja kayu cokelat persegi panjang. Wajah Mahesa terlihat tegang dan kusut. Hampir tiga hari sejak Ziya menghilang, ia tidak bisa tidur nyenyak. Jika bukan karena ingin tetap menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat, pria itu pasti memilih untuk tidak