Part 5

1176 Words
Part 5 Tidak ada orang tua yang ingin anaknya terluka dan dirahasiakan seolah mereka tidak tahu apa-apa. Padahal nyatanya, orang tua akan lebih mudah melihat kebohongan yang di sembunyikan oleh anak-anaknya. **** Apa perlu saya bakar semua fasilitas kalian?" suara tenang menyiratkan amarah membuat semua orang di sana memilih diam. Karena melawannya akan berakhir tidak mengenakan. "Pak Arlo, semua sudah siap." Ya, Arlo Jhonson. Seorang, Perdana Menteri Pertahanan di sini berhasil berlari di tengah meeting ketika dia mendengar anak buahnya memberikan laporan langsung padanya, kalau Bella di larikan ke Sergio Hospital dalam keadaan kritis. Beruntung rapat bisa dilanjutkan kembali secara online, membuat Arlo sedikit lega karena dia tidak meninggalkan beban dan tanggung jawabnya. Jujur, Arlo tidak akan marah jika anak-anaknya menghubunginya lebih dulu dibandingkan orang lain. Tapi ini, dia malah mendengar dari anak buahnya. Yang berarti, mereka mencoba merahasiakan kejadian ini padanya. Sekarang lihat, mereka hanya diam saja bukan menjawab atau merespon perkataannya. Di mana mulut mereka semua? Apa sudah mereka buang ke tempat sampah? "Lepas operasi ini selesai. Bawa Bella ke rumah saya. Jangan biarkan mereka semua berani menyentuh Bella, termasuk bocah itu." Arlo menunjuk Alden yang kini menatap ayahnya dengan tatapan dingin. Alden tahu dia salah, tapi dia tidak akan membuat keributan di sini. Lagi pula kan ayahnya bilang dia akan di bawa kerumahnya bukan? Itu artinya Alden bisa mengambil kesempatan nanti. "Maaf, Om. Bella akan kami urus di sini." perkataan Marcelle membuat Arlo tersenyum mengejek. "Kalian tidak akan bisa menjaganya setelah melihat berita apa yang tengah ramai saat ini." perkataan tersirat Arlo membuat Marcelle dam yang lainnya mengecek ponsel mereka. Keluarga Bella kompak melihat ponsel mereka. "Marcelle Ar-Rasyid di duga memplagiat proposal kerja sama Gionino menurut postingan GG Papers di blognya pagi ini. Sehingga kerja sama dengan pihak kliennya ditunda menunggu hasil investigasi. Melihat tidak adanya penjelasan dari Marcelle Ar-Rasyid membuat mereka semua menuding jika Marcelle melalukan kesalahan tersebut. Tapi, Bell's Paper memberikan penjelasan mengenai permasalahan kedua sisi yang menyatakan jika Gionino lah yang bersalah. Untuk itu investigasi terus dilanjutkan sampai membuktikan dugaan siapa yang benar GG Papers kah atau Bell's Paper. Jika salah satunya melalukan kesalahan maka akan ada hukumannya. Mereka akan diskorsing selama setahun untuk tidak melakukan operasionalnya. Bahkan yang salah akan di audit oleh tim yang sudah pemerintah siapkan. Mari kita lihat siapa yang benar dan siapa yang salah." suara Bian membuat semua yang tengah membaca dalam hati merasa terganggu. "Di tuding menunggak pajak miliyaran, Stevano harus menghadapi pihak perpajakan. Bermula dari sebuah postingan annonim, pemberitaan tersebut tersebar hingga mancanegara. Karena perkasalahan ini Rian Stevano turun tangan dan mengadakan jumpa pers untuk membuntikan kebenarannya. Bukan hanya datang sendiri, Rian Stevano di temani oleh ayahnya, serta pihak pajak dan pihak berwenang dalam jumpa pers sore ini akan mengungkapan tuduhan palsu yang mengatakan mereka menunggak pajak." Alden merebut ponsel Bian supaya lelaki itu membacanya dalam hati saja. Alden jadi kesal mendengar suara Bian. Dia kesal ingin membalaskan dendam keluarga kekasihnya. "Di tuduh melakukan korupsi dalam penyaluran obat-obatan ke wilayah yang tengah mengalami gejolak, Rafael Ar-Rasyid sebagai penanggung jawab semua perusahaan keluarganya turun tangan dengan membawa bukti pernyataan tersebut tidak benar. Merujuk pada seorang anonim yang memposting infomasi tersebut dalam laman blognya. Rafael sudah mengajukan tuntutan balik pada pihak berwenang dan tinggal menunggu hasil investigasi yang di lakukan. Rafael Ar-Rasyid tidak akan membiarkan orang lain menjatuhkan usaha keluarganya dengan cara picik dan licik seperti ini. Bahkan dikabarkan dari GW Publisher Rafael dituduh membayar pihak-pihak demi menutupi kasusanya. Karena permasalahan ini sudah merembat luas. Maka, Rafael Ar-Rasyid memutuskan melakukan sidak pada kantor miliknya bahkan dia juga sudah mendapatkan nama-nama orang yang membuat laporan palsu baik secara anonim bahkan melalui media berita yang sengaja menyesatkan." Alden mendelik kesal ketika Bian membaca kembali dari ponsel Bian yang Alden pegang saat ini. Mereka semua saling pandang satu sama lain. Memikirkan rencana apa yang tepat untuk membalas seorang Gionino. "Oke, Om Arlo aku titip Bella sama kalian. Alexa tolong masuk ke dalam gantikan Marcello, dia yang lebih tahu masalah Sergio Hospital. Lalu, Bian dan Billy. Kalian pergi menyusul Papa Rian dan Daddy Rafael. Aku akan menangani masalahku. Jangan sampai masuknya Bella ke rumah sakit terdengar oleh Mommy. Aku meminta bantuan kam--" "Luka Bella sudah aku jahit dan racun yang ada di dalam tubuhnya sudah aku bersihkanm Kita tunggu menunggu adikku siauman," kata Marcello yang kini berjalan mendekati bocah asing yang pasti orang yang melukai adiknya. "Kamu tahu? Yang kamu lakukan hampir membunuh adik saya! Lihat saja, Saya tidak akan melepaskan kamu. Wajah kamu akan saya ingat selalu. Camkan itu!" Alexa menahan kekasihnya untuk tidak menyerang anak kecil ri hadapan mereka. Alexa tahu, Marcello pasti marah sekali melihat Bella diperlakukan seperti ini setiap saat. Bahkan Alexa yang bukan Kakak kandungnya saja melihat kejadian ini sangat kesal. Apalagi Marcello dan keluarganya "Cel, kita segera ke rumah. Gionino berulah dam Sergio Hospital terkena dampaknya. Coba kamu periksa masalah ini kalau perlu datangkan tim Audit dari luar untuk membantu kamu." penjelasan Marcelle membuat kembarannya bingung. Alden sebagai adik ipar yang baik menjelaskan secara singkat permasalahan yang menimpa keluarga kekasihnya. "Marcelle di tuduh plagiat, Om Rian di tuduh menunggak pajak dan Daddy Rafael di tuduh melakukan korupsi dana medis yang di salurkan untuk wilayah-wilayah terdampak." Marcello paham, dia langsung menatap saudara-saudaranya bergantian. "Oke, jadi kalian mau menyembunyikan Bella?" tanya Marcello. "Tentu saja. Saya akan meminta dokter keluarga kami merawat Bella. Kalian urus saja permasalahan kalian. Lalu, antar anak itu ke rumahnya. Saya akan meminta pertanggungjawabnnya nanti." Arlo meminta anak sulungnya membawa anak perempuan di depannya kembali ke rumah. Hari ini, bukan saatnya meminta penjelasan. Arlo hanya ingin Bella di rawat oleh orang yang dia percayai. "Mr. Arlo, ambulance sudah siap." anak buah Arlo memberitahu. "Saya akan ikut ambulance. Alden kam-- "Aku tetap ikut ambulance," kata Alden langsung berjalan bersama Bella yang baru saja dikeluarkan dari ruang operasi. Melihat anaknya pergi lebih dulu Arlo berpamitan pada yang lain. "Kami pamit, kalau butuh bantuanku hubungi aku kapan saja." Arlo berjalan meninggalkan rumah sakit bersama bodyguardnya. Termasuk anak perempuan yang di antar anak pertamanya. Bocah itu berjalan di sampingnya membuat Arlo mendengus. Reaksi Arlo diketahui oleh anak sulungnya, membuat Aidan yakin akan ada masalah besar yang terjadi melibatkan bocah ini. Mengingat bagaimana ayahnya menatap bocah ini dengan begitu dingin dan wajah kesalnya. Aidan yakin akan mendengar perkataan yang tidak ingin dia dengar. "Sekarang aku tidak akan menghukum kamu, tapi hari itu tiba. Aku sendiri yang akan menghukum kamu." See? Aidan akan mencari tahu asal usul bocah di sampingnya. Apa benar dia bekerja untuk Putri dan kawan-kawannya. Atau dia bekerja sendiri demi alasan yang tidak mereka ketahui. Aidan akan mencari tahu semuanya. Bagaimana pun Bella akan jadi adik iparnya dan dia lah tameng yang melindungi keluarganya. Sudah sepantasnya Aidan membantu kembarannya. "Mungkin kamu akan lolos sekarang, tapi nanti jangan harap. Aku sendiri yang akan membalas kejahatan kamu!" suara Angel mewakili Aidan. Memang sudah sepantasnya Aidan menyatakan perasannya pada wanita ini. "Saya hanya di suruh oleh Putri." perkataannya memuat Aidan dan Angel kompak mendengus. "Oke, jika itu mau kamu. Saya sudah membuat laporan ke kepala sekolah. Silahkan kamu jelaskan semuanya. Karena Putri akan ada di sana juga." ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD