Dipo memijat keningnya dengan kepala pening, dia menatap sang putra yang masih menatapnya dengan tatapan polos. Kenapa sangat sulit memberi pengertian pada anak kecil? "Dylan," panggil Dipo dengan sabar. dia memegang kedua bahu putranya, menatap Dylan dengan tatapan serius, "Dengerin Papa. Dylan, kan, udah mau jadi kakak, jadi Dylan harus tidur sendiri." "Jadi kakak halus tidul sendili?" tanya Dylan. Dipo menganggukkan kepalanya. "Kalau gitu Dylan enggak mau jadi Kakak!" Anak itu berseru dengan mulut yang cemberut. Setelah mengatakan itu, Dylan berlari meninggalkan sang ayah menuju mainannya. Dipo lagi-lagi menghela nafas dengan lelah. Dia bangkit berdiri, menghampiri Luna yang sedang berada di dapur. "Udah ngasih taunya?" tanya Luna. Meskipun dia tau mungkin itu tidak berhasil dari