Asya pikir, setelah makan malam berakhir. Mereka semua akan pulang. Nyatanya tidak. Malam ini juga, perusahaan papa Asya dan juga papa Valerian yang selama ini dikelola oleh paman Valerian--keduanya mulai mendalami mengenai kontrak kerjasama yang sudah mulai terjalin malam ini. Asya bahkan ingin sekali tertawa sekeras-kerasnya karena merasa dunia se-be-jat ini. Memang, hidupnya selalu bergelimang harta bila sudah menginjakkan kakinya di rumah ini. Namun, apakah kalian tahu bila Asya tidak betah berada di rumah yang sudah membesarkannya ini? Kenapa bisa? Karena rasanya, semua telah berbeda. Sejak pemberontakan Asya kala itu--saat dirinya memutuskan untuk mengekos karena memang tidak menginginkan mengambil kuliah dengan jurusan yang telah kedua orang tuanya siapkan, Asya menjadi seorang ana

