33. Kedatangan Dokter Andika

1064 Words

Pagi itu matahari baru saja merangkak naik, menebar cahaya lembut di halaman rumah keluarga Kaisar. Udara masih segar, tapi suasana ruang makan justru dipenuhi dengan riuh gerakan tergesa. Kaisar berjalan cepat menuruni tangga sambil merapikan kemeja. Tas kerjanya sudah disampirkan di bahu, ponsel di tangannya tak lepas dari genggaman. Alea yang sedang duduk di meja makan hanya mengangkat wajah sebentar, melihat layar ponsel Kaisar yang berkedip-kedip. “Pagi-pagi udah sibuk banget. Ada rapat?” tanya Alea basa basi. “Bukan, ini Dias. Ngingetin kalau hari ini dia harus kontrol. Minta aku yang antar.” Nada suaranya singkat, matanya tak lepas dari layar ponsel. Jemarinya sibuk membalas pesan. Kristi muncul dari dapur membawa teh hangat. Wajahnya sudah terlihat keruh sejak mendengar potong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD