Alea melangkah pelan menuju mobilnya sambil menggenggam tas kecil di tangan kanan. Ratih berjalan di sebelahnya, menenteng jaket, sementara Mira sempat berpamitan beberapa menit sebelumnya dan memilih memesan taksi online.
Begitu sampai di mobil, Alea menekan tombol unlock. Lampu hazard mobilnya berkedip singkat. Ratih masuk ke kursi penumpang depan, langsung menghela napas lega. “Aduh, Le… akhirnya bisa duduk santai. Kaki pegal banget.”
Alea tersenyum tipis, memposisikan tas di jok belakang sebelum masuk ke kursi pengemudi. “Capek ya? Dari pagi padat banget soalnya. Belum lagi lanjut acaranya dokter Andi sampai jam segini."
Tak jauh dari mereka, tampak seorang wanita tengah memperhatikan.
Livia.
Perawat itu baru saja keluar dari resto menuju parkiran. Ia tidak sendirian tapi dengan s
