Davit mondar mandir di ruang tamu rumahnya. Pria itu tidak jenak tatkala mengingat Lintang yang tidur seorang diri di rumah mamanya. Ia takut kalau Lintang kesepian atau Lintang membutuhkannya. Padahal itu hanya pikiran Davit saja yang berlebihan. Aslinya dia lah yang kesepian dan membutuhkan Lintang. Davit lagi bucin-bucinnya dengan Lintang, kalau sudah ciuman bawaannya pengen mepet terus. Tidur bersama, bercanda di atas ranjang, saling bercerita, uh syahdunya hidup berumah tangga. “Davit, aku sudah tidur ngorok-ngorok dan bangun dua kali, tapi kamu masih belum memejamkan mata,” ucap Bayu merangkul bantal sofa milik Davit. Bayu seperti pria yang tidak memiliki pekerjaan saja, pria itu bukannya pulang malah numpang di rumah Davit. Bahkan pria itu sudah tertidur meski hanya sebentar. “