104.Kejutan

1324 Words

Guntur berjalan mendekat, menuju teras di mana tiga orang tadi berada. Ia menatap dua tamunya bergantian. Kumala segera menyeka air mata. “Bapak sudah pulang? Syukurlah. Tadi Ibu minta tolong Wirda buat hubungi Bapak, nyuruh pulang.” “Untuk apa? Untuk melihat laki-laki ini? Lagi pula Wirda ndak ada hubungi.” Kumala mendekati sang suami, memintanya duduk. Sementara Wahda menggeser duduk di samping suaminya. “Saya ke sini untuk bicara sama Bapak,” ujar Kenrich. “Setelah apa yang kamu dan keluargamu lakukan ke putri saya? Semudah itukah orang kaya semena-mena terhadap orang miskin?” Kumala menarik suaminya agar masuk rumah. “Wahda, ajak Nak Ken masuk juga. Di luar ndak enak, nanti didengar orang.” Wahda mengangguk, menatap suaminya. “Kamu yang inisiatif ngajak aku ke sini. Jadi, terim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD