107. Ada Masalah?

1435 Words

Wahda terdiam. Bimbang menguasainya. Setelah kembali ke Jakarta, ia belum sekalipun mengunjungi mereka. Sebab sang suami juga melarang. Namun, apakah terus menghindar dan sembunyi seperti ini? Sampai kapan? “Kalau menurutmu, enaknya aku ikut nggak?” “Lebih baik ikut. Kalau saya datang sendiri, nanti dikira kita sedang bertengkar. Tapi terserah kamu juga. Kalau ragu, biar saya datang sendiri. Lagian ini acaranya Daddy, bukan Mommy.” “Tapi aku takut sama mereka.” “Saya akan selalu di samping kamu.” “Beneran?” Kenrich mengangguk. “Ya udah, aku ikut. Aku ngomong sama mbak-mbak nggak usah dimasakin. Kamu duluan naik, nanti aku nyusul.” Wahda menuju dapur. Sementara Kenrich melanjutkan langkah menuju kamar. “Kita bawa apa buat hadiah?” tanya Wahda saat sudah ada di walk in closet sambi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD