46.Siap Dibuang

1350 Words

“Ikut pergi aja! Sana menjauh dulu!” pekik Wahda ketakutan. Ia mendorong pria yang menempel di tubuhnya. “Ck! Pilihan yang salah sebenarnya. Harusnya milih yang enak, malah ditolak.” Wahda melotot. Membayangkan saja rasanya geli dijamah pria belum dikhitan. Sayangnya ia tadi tidak meraba sampai puncak jadi tidak bisa memastikannya. Ah, pikiran model apa itu? “Cepat pakai baju. Saya tunggu di luar.” Kenrich bangkit, lalu berjalan. Belum sampai pintu, ia berhenti. “Atau berpenampilan begini saja karena kelihatan lebih ... seksi.” Wahda melemparkan bantal. “Dasar om-om otak kotor!” ** Wahda akhirnya mengalah. Ia lebih memilih ikut keluar daripada dimangsa buaya. Setelah tahu kebenarannya, ia akan lebih berhati-hati dengan pria ini. Lengah sedikit, takut diterkam mentah-mentah. Di mobi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD