140. Pembawa Si4l

1171 Words

“Dulu, ibunya Daddy juga menjalani operasi di bagian kepala. Bukan karena kecelakaan, tapi karena tumor atau sejenisnya itu. Ternyata operasinya gagal. Beliau meninggal dunia,” jelas Angelica. “Maksudmu, yang tinggal di Australia? Istrinya Granddad? Neneknya Ken?” “Ya, benar. Kak Ken juga nggak pernah cerita?” Wahda menggeleng meskipun lawan bicaranya tidak melihat. “Enggak. Dulu pernah nyinggung dikit katanya sakit. Gitu aja. Nggak pernah jelasin panjang lebar.” “Bukan salah Kakak juga sebenarnya karena nggak tahu dan nggak ada yang ngasih tahu.” Wahda mengembuskan napas panjang, lalu berdecak lirih. Ketidaktahuannya berujung petaka. “Pantes Daddy yang biasanya baik dan paling bisa bersikap tenang jadi ikut menyalahkanku. Ternyata ini alasannya.” Wahda merasa dalam musibah besar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD