169. Sampai Kapan?

1518 Words

Wahda mengabaikan panggilan Angelica. Ia justru menatap Santi, menggandeng. “Mbak, ayo kita pergi dari sini.” Wahda sudah kepalang kecewa dengan Angelica. Mantan iparnya ini pernah berjanji akan membantunya, berjanji selalu mendukungnya, tetapi nyatanya nihil. Angelica menghilang, tidak bisa dihubungi, dan ikut dalam lingkaran kejahatan keluarga Kenrich. Membiarkan Wahda sendiri, berjuang sendiri. Angelica terus menatap Dean yang kebetulan tengah digendong Wahda. Wajah bayi bule itu benar-benar mencuri atensinya. “Apa dia anaknya Kak Ken? Apa Kak Ken tahu? Bahkan anak-anakku dan anak dari Kak Rose wajahnya nggak sebule itu,” gumam Angelica. Wanita itu dari toilet yang kebetulan melihat Wahda. Ia pun langsung berlari kembali ke food court di mana suami dan anaknya berada. “Riel! Tadi a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD