Saat Azzam berjalan ke meja Zaozah dengan secangkir kopi di tangannya, suasana kantor tiba-tiba terasa berbeda. Semua mata langsung tertuju pada mereka. "Ini kopimu, Zao," kata Azzam dengan senyum hangat, meletakkan cangkir itu di meja Zaozah. Zaozah menelan ludah, merasa tidak nyaman dengan perhatian yang tiba-tiba tertuju padanya. Beberapa rekan kerja mulai berbisik-bisik, beberapa bahkan melirik dengan tatapan penuh tanda tanya. "Terima kasih, Kak," jawabnya pelan, berusaha tetap profesional meskipun ia bisa merasakan tatapan tajam dari beberapa kolega wanita yang tampak tidak suka. Azzam hanya tersenyum santai sebelum kembali ke ruangannya. Namun, bisik-bisik di sekitar mereka semakin menjadi. "Kenapa CEO kita baik banget sama Zaozah, ya?" "Dia spesial atau gimana, sih?" Zaozah