Zaozah berdiri di sudut ruangan, memperhatikan bagaimana Athar sibuk menyambut tamu-tamunya dengan penuh percaya diri. Ia mengenakan setelan jas mahal yang membuatnya terlihat semakin berwibawa. Semua mata tertuju padanya, memuji kesuksesan restoran yang akan segera dibuka. Sementara itu, Zaozah hanya memakai pakaian sederhana, jauh dari tampilan glamor tamu-tamu lain. Ia tak terlalu peduli dengan penampilannya, namun hatinya terasa sedikit sesak saat menyadari satu hal—Athar sama sekali tidak mengenalkannya sebagai istrinya. “Lho, kamu siapa? Karyawan baru?” tanya salah satu tamu, seorang wanita bergaun elegan yang berdiri di dekatnya. Zaozah tersenyum tipis. “Bukan, saya—” “Dia hanya seorang kenalan,” suara Athar tiba-tiba terdengar. Zaozah membeku. Ia menoleh ke arah Athar, menatap