Cemburu

1808 Words

Zaozah berdiri di samping tempat tidur Athar, menatap pria itu yang masih terlelap. Dengan hati-hati, ia menyentuh lengannya, mengguncang pelan. "Ka Athar, bangun. Sudah masuk waktu Subuh," bisiknya lembut. Athar mengerang pelan, menarik selimutnya lebih erat. "Euuuh, jangan ganggu gue Zaozah. Gue ngantuk." Zaozah menghela napas, merasa ragu apakah harus terus membangunkannya atau menyerah saja. Tapi ini bulan Ramadan, dan sebagai istrinya, ia merasa punya kewajiban untuk setidaknya mengingatkan. "Ka Athar, ini Subuh pertama di bulan puasa. Ayo sholat," suaranya lebih tegas kali ini. Tapi bukannya bangun, Athar malah meracau dalam tidurnya, menyebutkan hal-hal yang tidak jelas. Sesekali ia menyebut nama seseorang, tidak, bukan nama Zaozah. Hati Zaozah mencelos, tapi ia menahan diri un

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD