Zaozah bertemu Azzam di Mall

1317 Words

Athar duduk di sofa dengan tangan terlipat di d**a, menatap kosong ke arah langit-langit apartemennya. Dalam keheningan malam, pikirannya mulai dipenuhi pertanyaan—apakah sikapnya selama ini sudah keterlaluan? Ataukah wajar mengingat apa yang telah terjadi di masa lalu? Ia mendesah panjang. Ada sesuatu dalam dirinya yang berteriak bahwa apa yang ia lakukan pada Zaozah tidaklah benar. Menghina, memperlakukan Zaozah seperti orang asing, bahkan menuduhnya sebagai w************n hanya karena melihatnya berbicara dengan pria lain—itu semua terasa berlebihan. Tapi di sisi lain, ada bagian dari hatinya yang masih terluka. Luka lama yang belum sembuh, yang membuatnya tetap ingin menyakiti Zaozah. Seakan dengan melihat Zaozah menderita, hatinya akan merasa lebih baik. Namun, melihat Zaozah menan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD