Zaozah menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ada banyak hal yang telah terjadi di antara mereka berdua, dan sejujurnya, meski kenangan indah bersama Athar masih menghantui dirinya, dia tahu bahwa hidupnya kini telah berubah. "Mas," katanya perlahan, "kita sudah melalui begitu banyak hal. Terlalu banyak luka yang sulit untuk disembuhkan hanya dengan kata-kata." Namun, dia menatap Athar dengan mata yang penuh pertimbangan, tidak ingin membuat keputusan terburu-buru. "Aku tidak tahu, Athar. Jika kau gagal dengan Irene, itu bukan berarti aku bisa kembali seperti dulu. Aku sudah belajar untuk berdiri di atas kaki sendiri, dan Azka adalah prioritas utamaku sekarang." Athar merasa sedikit terkejut dengan jawabannya, namun hatinya tetap menggantung pada harapan yang masih ada. "J