"Apa benar dia sepupumu, Amara? Kenapa saya merasa kalau dia sangat membencimu?" tanya Raymond setelah sadar dari lamunannya. "Iya, Farah memang sepupu saya dan itu adalah fakta yang tak bisa dibantah. Mungkin karena saya cucu pertama perempuan di keluarga Daniswara, jadi Eyang Kakung dan Putri menaruh perhatian dan kasih sayang lebih terhadap saya ...." Amara menghentikan ucapannya sejenak, mengingat pertarungan yang sejak dulu Farah lakukan kepadanya. "Padahal ada Farah yang lahir dua minggu kemudian, tapi tetap saja perlakuan yang kami berdua terima sangat berbeda. Saya selalu menerima pujian dan mendapatkan harapan yang besar dalam keluarga Daniswara ...." Untuk kedua kalinya, Amara menggantung ucapannya. Merasakan semua kepahitan pada hidupnya, yang terjadi di saat usianya beranj