Rasa yang Berbeda.

1262 Words

“Bersiaplah.” Suara Ethan terdengar rendah, tak meninggi, tapi beratnya membuat Lily hampir tersedak udara. Nada yang tak memberi ruang bantahan, hanya kepatuhan. Lily mengangguk cepat, meski Ethan tak menoleh untuk memastikan. Ia berbalik ke dalam kamar, langkahnya terburu-buru, jantungnya seperti berlari lebih kencang dari tubuhnya sendiri. Tangannya sedikit gemetar saat meraih tas kerja di kursi. Ia mencoba menenangkan diri, menarik napas panjang, tapi setiap tarikan napas terasa kering, seakan udara apartemen menolak masuk ke paru-parunya. Lily masuk ke kamar untuk bersiap. Ia mengenakan blus putih sederhana dengan rok pensil hitam. Ia mencoba menutupi lingkar merah di lehernya dengan syal tipis. Gerakannya cepat, tapi dalam hati ia merasa panik. Ada rasa canggung karena harus pergi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD