Hasrat yang Tak Terbendung.

1010 Words

Ia mengangkat wajah sebentar, menampilkan senyum singkat yang terlatih. “Selamat pagi, Tuan.” Tatapan Ethan menahannya sejenak. Hanya sepersekian detik, tapi cukup untuk membuat napas Lily tercekat. Mata pria itu tidak mengatakan apa pun, tapi ada sesuatu yang samar, sesuatu yang hanya mereka berdua tahu. Ethan sempat berhenti, seolah ingin menambahkan kalimat lain. Ada jeda di sana, sunyi yang terasa menekan. Namun pada akhirnya, ia hanya mengangguk tipis, lalu melangkah masuk ke ruangannya. Pintu kayu itu tertutup perlahan. Lily menghela napas panjang, menepuk dadanya yang masih bergemuruh. Ia bersandar pada kursi, memejamkan mata sejenak. “Kenapa … kenapa aku begini?” bisiknya nyaris tak terdengar. Ia tahu, sekuat apa pun ia berusaha menjauh, Ethan akan selalu menemukan celah untu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD