Tangan yang Menarik

1139 Words

Balroom hotel berbintang lima itu berkilauan seperti istana kaca. Lampu kristal menggantung dari langit-langit tinggi, ribuan cahaya kecil memantul ke dinding-dinding marmer putih. Musik jazz mengalun lembut dari panggung kecil di sudut ruangan, sementara denting gelas sampanye dan tawa bercampur menjadi simfoni khas dunia bisnis: formal, gemerlap, tapi penuh perhitungan. Lily berdiri sedikit di belakang Ethan, mengenakan gaun hitam sederhana dengan potongan elegan. Gaun itu bukan miliknya—melainkan pilihan Ethan, dibeli diam-diam dari butik yang sama seperti tempo hari. Saat ia membuka kotak berlapis kertas tisu putih itu tadi sore, ia sempat terdiam lama. Bukan hanya karena gaunnya indah, tapi karena ia sadar Ethan mengingat detail kecil—warna dan potongan yang pernah membuatnya tampak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD