Melihat Airin masih dalam mode marah padanya. Satria hanya bisa menghela napas berat. Ia memasukkan beberapa perlengkapan Airin ke dalam tas. Tanpa, ingin memperdulikan lagi wanita yang punya gengsi selangit itu. Wanita dan gengsi nya, adalah dua hal yang sangat merepotkan. "Ayo " ucap Satria, setelah selesai menarik resleting tas nya. Dan kemudian mengajak Airin untuk pulang. Airin hanya melangkah, tanpa menjawab nya. Membuat Satria menghela napas berat lagi. Dan kemudian ikut berjalan keluar menyusul Airin yang sudah lebih dulu berjalan. Selama mereka menyusuri koridor rumah sakit,baik Airin atau Satri tidak ada yang mau mengeluarkan suara. Bahkan Airin dengan sengaja berjalan dengan memberi jarak dari Satria. Membuat pria itu benar-benar kesal, namun tidak bisa marah pada istri ny