Mendengar Senarita yang kemballi ke perusahaan, Jackson bergegas bersiap diri agar tepat waktu datang ke perusahaan. Karena dari yang ia dengar, Senarita kembali ke perusahaan untuk menendang Taega, laki-laki yang tidak dia sukai namun putrinya sangat menyukai laki-laki itu. Tidak mau membuang waktu lagi, Jackson segera bertolak ke perusahaan Audrey group, dengan di antar Alluna Audrey, putri bungsunya.
Sesampainya di kantor, pria paruh baya ini langsung masuk ke dalam ruangan begitu saja, tanpa mengetuknya terlebih dulu. Banyak pasang mata yang kaget dengan kehadirannya. Karena semenjak memutuskan pensiun utnuk kemudian menyerahkan tanggung jawab kepemimpinannya pada putri sulungnya, tidak sekali pun Jackson menginjakkan kakinya ke perusahaan yang ia bangun dengan mendiang sang istri tercinta. Pasalnya ia selalu teringat perjuangannya bersama sang istri pada saat mereka mendirikan perusahaan ini dengan susah payah. Kini, semenjak ia serahkan kepada Senarita, semuanya ia serahkan pada putrinya tersebut.
“Aku tetap memilih Nona Senarita yang memimpin perusahaan ini. Karena memang kenyataannya beliau lah pemilik sah perusahaan ini, dan keputusan ini tidak bisa diganggu gugat lagi!” ucap Jackson seraya melangkah menuju ke sisi sang putri berada. Lalu dengan santainya menggeser tempat Taega dan menyuruh pria itu untuk beranjak dari duduknya. “Terimakasih Tuan Taega yang terhormat,” ucap Jackson dengan nada mengejek. tentu saja Taega membalas ucapan Jackson dengan tersenyum ke arah papa mantan kekasihnya tersebut.
Sedari dulu, memang Jackson tidak pernah merestui hubungan mereka. Karena ia sering mendengar berita yang tidak baik mengenai kekasih putrinya tersebut. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak. Karena putri sulungnya itu sangat mencintai pria tidak tahu diri ini. Sudah ditolong oleh Senarita, nyatanya di balas dengan sebuah pengkhianatan.
Semua orang yang berada di ruangan itu tidak ada yang berani membantah titah dari Jackson. Meskipun sudah resmi mengundurkan diri beberapa tahun yang lalu, Jackson tetaplah pemilik perusahaan itu. Aura kepimpinan, serta keseganan yang dimiliki oleh Jackason nyatanya tidak pernah memudar.
“Selamat datang kembali, Tuan Jackson Audrey,” sapa salah satu dewan direksi yang telah mengikuti Jackson dari awal dan dia tetap berada di sini untuk membantu melaporkan semua perkembangan perusahan kepada Jackson.
Meski sudah memberikan wewenang seluruhnya kepada Senarita, Jackson tetap memantau perkembangan perusahannya melalui orang kepercayaannya yang ia pertahankan untuk tetap berada di sini. Sedangkan Taega tak berani bersuara sedikit pun. Juga orang yang tadi membela Taega diam membisu seketika.
“Kalau begitu perlihatkan apa yang telah kamu temukan selama ini, Rud.” Perintah Jackson kepada orang yang menyapa dirinya barusan.
Orang yang bernama Rudi tersebut langsung mengeluarkan berkas yang selama ini ia kumpulkan semasa Taega yang memimpin perusahaan ini. Karena merasa ada kejanggalan yang sangat kentara, Rudi mulai menyelidiki apa yang dilakukan oleh Taega. Tentu saja atas ijin dari Jackson. Berkas itu kemudian ia bagikan kepada para dewan direksi yang hadir dalam rapat ini. Termasuk juga kepada Taega sendiri.
Perlahan semua membuka berkas itu lembar demi lembar. Menelitinya dengan cermat, detik berikutnya banyak dari mereka yang menatap ke arah Taega tak percaya. Ternyata selama ini pria muda itu melakukan beberapa kali korupsi. Di lembaran berkas tersebut juga tertulis daftar nama-nama pegawai perusahaan ini yang ikut berbuat curang dan merugikan perusahaan.
“Kalian sudah lihat, bukan? Apa orang seperti ini masih kalian harapkan untuk menjadi pemimpin kalian? Bisa-bisa kalian miskin dengan cara yang mengenaskan karena tidak mendapatkan gaji tepat waktu.” Ucap Jackson kemudian dengan menoleh ke Taega yang kini duduk di sebelahnya.
Taega tak berani mengangkat wajahnya, merasa cukup malu diperlakuakn seperti ini. Ia juga tidak bisa menyanggah, karena semua bukti sudah ada di depan mata. Senarita merasa cukup tertolong kali ini dengan hadirnya sang papa tanpa ia duga sebelumnya. Karen ia tidak pernah menceritakan masalah yang sedang ia hadapi kepada papanya. Palingan kalau hatinya sudah tidak bisa menampung semuanya sendiri, Senarita akan bercerita kepada sang adik, Alluna Audrey.
Kemudian para dewan memutuskan untuk mengganti pemimpin mereka pada pemimpin yang sesungguhnya. Mau tidak mau, para pengikut Taega juga harus menerima keputusan itu. Karena bukti sudah ada di depan mereka, dan mereka tidak bisa berbuat sesuatu. Malahan mereka juga di pecat oleh Jackson dengan sangat mengenaskan. Tanpa gaji dan juga tanpa tunjungan yang biasanya diberikan oleh perusahaan ini.
Nasib Taega pun juga seperti itu. Pria tidak tahu diri itu juga di pecat tanpa diberi apapun. Juga saham yang dia miliki hasil dari korupsi juga harus dikembalikan. Jika tidak, maka Jackason akan memasukkan mantan pacar putrinya itu ke dalam penjara akibat perbuatan yang dilakukan selama ini.
“Kalau begitu, hukum semua yang sudah berbuat salah.” Setelah lama berdiam tanpa membuka suara, akhirnya Senarita mengeluarkan suranya. Nyatanya wanita itu masih dendam kepada mantan kekasihnya. Ia sudah sangat ihklas membantu keluarga Taega, mencintai pria itu denagn sangat tulus. Bahkan, ia juga yang membiayai semua kebutuhan Taega. Tapi, lagi-lagi kebaikannya di manfaatkan untuk waktu yang cukup lama oleh pria bajing*n tersebut.
Tentu saja ucapan Senarita menarik perhatian semua orang yang ada di ruangan tersebut. Pasalnya semua tahu, kalau wanita muda dengan paras yang sangat cantik ini sangat memanjakan dan menyayangi Taega, sebelum hari ini.
Mulanya semua juga kaget, pada saat Yoga menyuruh mereka untuk datang ke ruang rapat segera dan melakukan rapat dadakan. Entah kenapa tiba-tiba saja Senarita datang untuk kemudian mengumumkan kalau wanita muda itu akan menempati temptanya yang semestinya memang untuk dirinya. Mereka tidak tahu ada permaslahan apa yang sedang terjadi di antara mereka. Semulanya Senarita sangat mempercayai Taega, dan semua juga tahu akan hal tersebut.
“Ka, kamu urus sisanya yang berkaitan di luar kantor. Sedang yang di dalam kantor serahkan saja kepada Yoga dan Pak Rudy.” Perintahnya lagi. Mereka bertiga pun mengangguk. Kemudian melaksanakan tugas mereka masing-masing yang sudah diberikan oleh Senarita.
Jackson yang melihat putrinya kembali tegas dalam mengambil sebuah keputusan, mengulas senyumnya. Inilah putrinya yang sesungguhnya. Tegas dan tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Namun, setelah bertemu dan menjalin kasih dengan Taega, putrinya berubah menjadi penurut. Kejadian terbongkarnyaperselingkuhan Taega dengan seseorang wanita, membuat Jackson bersyukur meski kasihan. Karena dengan adanya kejadian tersebut, setidaknya membuat Senarita sadar akan sikap pria itu selama ini.
“Baiklah, kalau begitu kita akhiri rapat ini sampai di sini. Terimakasih bagi yang masih setia dengan perusahaan ini.” Ucap Jackson kemudian menundukkan kepalanya. Itu merupakan bentuk terimakasihnya kepada semua orang yang masih setia dengannya, maupun sang putri.
Rapat pun berakhir tanpa halangan yang seperti ada di bayangan Senarita. Tentu saja semua itu atas bantuan sang papa yang tiba-tiba hadir di waktu yang sangat tepat. Mereka semua keluar dari ruangan rapat tersebut, setelah Jackson dan Senarita keluar terlebih dulu.
“Maksih, Pa, Luna.” ucap Senarita memeluk papa dan adiknya tersebut secara bersamaan setelah mereka sampai di ruangannya, yang sebelumnya pernah di tempati Taega. Tentu saja ruangan itu sudah di bersihkan oleh Yoga, hingga tidak ada sedikit pun jejak yang ditinggalkan Taega di ruangan ini.
“Inilah gunanya keluarga, Sayang. Maka dari itu, ke depannya kamu jangan memendam semuanya sendiri. Untung saja Luna menceritakan semua masalahmu pada Papa. Bagaimana jika tidak? Apa kamu bisa menghadapi orang licik itu?” ucap Jackson seraya membalas pelukan Senarita.
“Iya, pa. pasti ke depannya Sena akan menceritakan semua ke Papa. Dan kamu,” tunjuk Senarita kepada adiknya. “jangan jadi mulut ember, dong! Tapi aku makasih banget kali ini sama adikku yang manja ini. Ternyata kamu bisa diandalakan,” ucap Senarita yang mendapat sebuah cubitan kecil di pipinya dari sang adik.