BR~155

1366 Words

“Barang-barangnya Putra sudah semua, Ma,” ucap Anggun menghampiri Syifa yang tengah menjaga Putra. Bayi yang semakin pintar itu tengah tidur di ayunan elektrik dan tampak begitu damai. “Oke ...” Syifa menutup buku yang dibacanya dan meletakkan di atas paha. “Kalau gitu kita bisa kirim barang-barangnya besok pagi.” “Mama sudah yakin mau pindah ke Bali?” tanya Anggun sambil duduk melantai di samping ayunan putranya. “Soalnya, Mama sama papa sudah tinggal lama di Jakarta. Dari lahir sudah di sini, jadi ... beneran yakin mau pindah?” “Kita cuma pindah orang, tapi semua-semua juga masih di sini.” Syifa mengerti dengan keraguan Anggun. Namun, ia juga butuh menghirup udara segar dan tidak berkutat pada kesedihan yang masih terasa pahit jika dikenang. “Mama juga pasti masih ke Jakarta, karena S

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD