BR~39

1516 Words

“Sorry, ak ... Indah ...” Pergerakan Regan melambat, ketika menyadari ada seorang gadis yang ikut serta dalam pertemuan siang ini. Bahkan, Regan menutup pintu ruang VIP tersebut dengan perlahan dan penuh curiga. Mengapa Budiman mengajak gadis itu ikut serta dalam makan siang kali ini? “Apa aku mau diwawancara?” “Duduklah dulu.” Budiman terkekeh sebentar, lalu mempersilakan Regan duduk di hadapannya. “Aku mau ngomong masalah pernikahan Sabda.” “Ah ...” Kendati masih bingung, tetapi Regan tetap tersenyum dan duduk di tempat yang sudah dipersilakan oleh Budiman. “Siang, Om,” sapa Indah menampilkan sikap canggung, sambil membenarkan kacamatanya. “Apa kabar?” “Baik, baik.” Regan mengangguk, lalu menunjuk Indah. “Ke mana Sabda? Kenapa nggak ikut?” “Sabda lagi siap-siap meeting direksi, jadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD