POV Zaki + Nina Bil, aku segera ke situ. Harus sudah siap begitu aku datang. Ok? Tekan. Pesan WA pun terkirim ke nomer Bila. Ceklis abu-abu langsung berubah jadi biru terang. Sedang mengetik. Tak lama kemudian, pesan balasan darinya pun masuk. Iya Ki Siip. Balasku. Meletakkan HP di meja lalu menyambar handuk di pintu, segera berjalan menuju kamar mandi. Tapi sampai di ambang pintu kamar mandi aku berhenti, tatapanku tertuju ke dalam kamar mandi saat secara tiba-tiba bayangan ayah dan mantan pacarku merasuk ke dalam benak. Betapa mesranya mereka, berada di kamar mandi berdua. Aku tersenyum dan memijit-mijit kening, apa-apaan, tak boleh membayangkan yang tidak-tidak. Sesaat kemudian aku menarik napas, yang tadinya tersenyum karena membayangkan yang aneh-aneh, kini hatiku seperti dicub