Chapter 22

1866 Words

"Saya tegaskan sekali lagi ya, Pita. Saya sama sekali tidak ada hubungan apapun dengan Pak Budi. Mengenai mengapa Pak Budi memposting photo saya, saya juga tidak tahu soal itu. Lagi pula kamu ini aneh. Yang posting siapa, eh yang kamu amuk siapa juga." Karmila memberikan segelas teh manis dingin pada Pita. Perempuan yang tadinya ngamuk-ngamuk tidak ada juntrungannya ini, sekarang duduk di warung sambil sesengukan. Apa yang menyebabkan kegarangan Pita melempen seperti ini? Tidak lain tidak bukan karena Karmila membalas keberingasan Pita tak kalah ganas. Kalau untuk soal membela diri, orang miskin adalah jagonya bukan? Karena apa? Karena kalau tidak bisa mempertahankan diri, ia tidak akan bisa hidup sampai hari ini. Bagi Karmila, menghadapi perempuan kalap seperti Pita itu kecil. Karena ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD